Prediksi UTS Kelas 9 : Periodesasi Sastra

Soal
1. Sejak kapan manusia menyukai kegiatan bersastra ?
2. Apa sih manfaat kegiatan bersastra itu?
3. Karya sastra yang sering jadi wadah ekspresi tu apa saja?
4. Apa yang dimaksud dengan periodesasi sastra
5. Ada berapa periodesasi sastra d Indonesia?

Jawaban dalam narasi:

Sejak manusia hidup, Allah telah menganugerahi karakter manusia untuk mencintai seni. Seni berkaitan dengan keindahan baik secara auditif(dinikmati oleh pendengaran) dan visual ( dinikmati oleh penglihatan) serta perasaan. Jadi kegiatan bersastra sudah dimulai sejak manusia ada di dunia ini. Ketika kita melihat pemandangan yang indah , kita merasa takjub dan kagum kemudian rasa itu kita refleksikan ke dalam sebuah puisi atau lagu . Sebagian orang mungkin memilih menuangkannya ke dalam sebuah cerita : novel atau cerpen. Nah kegiatan menuangkan keterkesanan kita akan sesuatu ke dalam puisi, lagu, cerpen dll adalah kegiatan bersastra. Sastra identik dengan keindahan, kehalusan / kepekaan perasaan dan kemurnian jiwa. Jadi orang yang berkecimpung dengan dunia sastra relatif memiliki simpati dan empati yang lebih tajam. Keterkesanan akan sebuah objek seringkali dituangkan dalam 3 karya sastra yaitu : puisi, drama dan prosa.

Sastra ada sejak peradaban manusia ada. Cara mereka bersastra tentu menarik untuk dipelajari. Para ahli membantu kita dengan mengelompokan gaya atau ciri khas kegiatan ekspresi mereka ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Untuk mengenali ciri khas bentuk ekspresi masyarakat terhadap kegiatan bersastra dapat ditelusuri dengan mengenal zamannya. Pengelompokan ini bisa didasarkan pada tahun , gaya , tema dll. Kelompok ini yang sering kita kenal dengan istilah periodesasi sastra. Periodesasi sastra di Indonesia yang paling terkenal dipopulerkan oleah paus sastra Indonesia, HB.Yassin. Menurut beliau ada 4 :

1. Angkatan Balai Pustaka ( nama lain angkatan ini : Angkatan 20 dan angkatan Siti Nurbaya). Nama Balai Pusataka diambil dari nama penerbit yang banyak mencetak roman yang lahir pada masa itu. Dinamai Angkatan 20 karena kemunculannya tahun 20-an. Penamaan Siti Nurbaya diambil dari roman yang paling terkenal pada masa itu.
   Tema cerita yang biasanya dipilih pada angkatan ini adalah penderitaan hidup ( penderitaan karena kawin paksa, kematian dll). Sastrawan yang menonjol pada masa ini adalah Merari Siregar , Aman Datuk Mojoindo )
2. Angkatan Pujangga Baru ( nama lain angkatan ini Angkatan '33 ) Nama Pujangga Baru itu diambil dari nama majalah yang banyak menampung atau menulis para pengarang yang memiliki gaya berbeda dari angkatan sebelumnya. Dari segi tema dan gaya bercerita angkatan ini lebih 'open minded' mungkin ini dipengaruhi oleh wawasan berpikir para pengarangnya akibat pengalaman mereka menempuh pendidikan ke negara-negara Eropa dan Amerika. Pelopor lahirnya angkatan ini adalah Sutan Takdir Alisyahbana dan Armijn Pane. Karya roman Armijn Pane yang berjudul Belenggu dianggap karya sastra yang menjadi tonggak lahirnya angkatan '33 / Pujangga Baru ini.
3. Angkatan '45 . Angkatan ini berkembang pada masa penjajahan Jepang. Tema puisi dan prosa pada umumnya tentang semangat lepas dari cengkraman penjajah. Pada masa angkatan ini, bahasa Indonesia mengalami berkembangan yang sangat pesat mengingat Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan sebagai gantinya rakyat Indonesia dimotivasi untuk menggunakan bahasa Indonesia. Pada masa angkatan ini karya prosa yang banyak hadir adalah cerita pendek. Roman nyaris mati . Hal ini disebabkan pengarang tidak punya waktu untuk menulis roman . Dalam karya puisi dipelopori Chairil Anwar dan untuk karya prosa dipelopori Idrus.
   
4. Angkatan '66 . Angkatan ini bergulir seiring dengan krisis politik yang terjadi di Indonesia saat itu yaitu proses peralihan ORLA ke ORBA. Saat itu terjadi krisis ekonomi dan krisis kehdupan sehingga situasi ini mendorong para sastrawan kita untuk menulis puisi dan prosa yang bertema pemberontakan terhadap pemerintah yang kotor, pejabat yang korup dll. para pengarang yang menonjol saat itu adalah Taufik Ismail dan Rendra.